Datangkan Musibah, PT SCM Dinilai Bermudarat untuk Masyarakat Sulawesi Tenggara

Ketua Komisi III DPRD Konut, Samir, S.Ip., M.Si.,

Konawe Utara, Rakyatpostonline.com – Kehadiran PT Sulawesi Cahaya Mineral (SCM) di wilayah Routa, Kabupaten Konawe, Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) semakin menuai sorotan tajam dari berbagai pihak.

Setelah sebelumnya Wakil Ketua Komisi V Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI), Ir. Ridwan Bae, menyampaikan kritik keras atas dampak lingkungan yang ditimbulkan oleh perusahaan tersebut.

Kini, Ketua Komisi III DPRD Konawe Utara (Konut), Samir, S.Ip., M.Si., turut bersuara lantang menyatakan bahwa PT SCM lebih banyak membawa mudarat dibandingkan manfaat bagi masyarakat Sulawesi Tenggara.

Baca Juga :  Tim Gabungan Siaga Darurat Banjir Konut Terus Beri Layanan Maksimal untuk Warga

Menurut Samir, aktivitas pertambangan nikel yang dilakukan PT SCM telah menyebabkan berbagai persoalan lingkungan, terutama banjir yang kerap melanda wilayah Konawe Utara.

Pihaknya mencontohkan kondisi jembatan Padalere Utama yang kini mudah tenggelam hanya dalam waktu tiga hari hujan, berbeda dari masa lalu yang memerlukan hujan selama sebulan untuk merendam infrastruktur tersebut.

“Dulu kita bangga dengan kejernihan air sungai Lalindu, sekarang yang ada hanya lumpur merah dan pendangkalan,” Tegas Samir, Selasa (15 April 2025).

Samir juga menyoroti bahwa tidak ada kontribusi signifikan yang diberikan PT SCM kepada daerah. Seluruh kegiatan hauling dan pengambilan ore nikel dilakukan dari wilayah Sulawesi Tengah (Sulteng), sedangkan masyarakat Sultra hanya menanggung dampak buruknya.

“Tahun ini saja kuota produksi mereka mencapai 19 juta ton. Tapi apa yang kita dapat? Limbah, pencemaran, dan banjir. Tidak ada keuntungan nyata untuk masyarakat kita,” katanya.

Lebih jauh, Samir mendesak pemerintah Provinsi Sultra, dan pusat untuk segera mengevaluasi izin operasional PT SCM serta menuntut tanggung jawab atas kerusakan lingkungan yang ditimbulkan.

Baca Juga :  Penghasil Tambang Terbesar, DPRD: Pusat Harusnya Prioritaskan Infrastruktur Konut

Anggota DPRD 4 periode itu mengingatkan bahwa kerusakan ini bukan hanya berdampak pada saat ini, tetapi juga mengancam masa depan generasi muda di Sulawesi Tenggara.

Baca Juga :  Breaking News: Perjuangkan Aspirasi Warga, Fendrik Gelar Reses di Persawahan Andowia

Seruan keras dari para wakil rakyat ini menjadi alarm serius bagi semua pihak agar lebih peduli terhadap keberlanjutan lingkungan dan keselamatan masyarakat di tengah derasnya aktivitas industri tambang yang semakin masif. (**)


Laporan : Muh. Sahrul

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Hubungi Admin!