Konawe Utara, Konawe Utara – Lurah Linomoiyo, Endang, S.Pd, turun tangan untuk memediasi persoalan antara pemilik rakit pincara dan pemilik mobil yang jatuh ke air di Jalan Trans Sulawesi Desa Sambandete, Kecamatan Oheo, Kabupaten Konawe Utara (Konut), Sulawesi Tenggara (Sultra).
Insiden ini sempat menimbulkan tuntutan ganti rugi yang membuat pemilik rakit tertekan secara psikis. Endang mengungkapkan bahwa Almarhum Haswin mendatanginya usai kejadian dengan kondisi terlihat murung dan terbebani oleh tuntutan dari pihak pemilik mobil.
“Saya melihat almarhum sangat tertekan. Dia datang berkonsultasi karena merasa tidak mampu menanggung beban ganti rugi yang diminta. Sebagai pemerintah kelurahan, saya mengambil alih untuk mencari solusi terbaik,” ujar Endang kepada Rakyatpostonline.com, Kamis (03/04/2025).
Dalam mediasi yang dilakukan, pihak pemerintah kelurahan berupaya menengahi agar tidak ada tuntutan yang terlalu memberatkan salah satu pihak. Endang memastikan bahwa mobil yang mengalami insiden telah dievakuasi dan dalam proses perbaikan di bengkel di Desa Mopute, Oheo.
“Sopirnya sudah kami arahkan untuk melanjutkan perjalanan, sementara mobilnya kami evakuasi dan akan diperbaiki. Pemerintah kelurahan memfasilitasi penyelesaian ini, dan kami masih menunggu estimasi biaya perbaikan dari bengkel,” jelasnya.
Endang juga menyoroti pentingnya peningkatan keselamatan dalam operasional rakit pincara. Bersama Kepala Desa Sambandete dan Babinsa, ia meminta agar operator rakit lebih berhati-hati dalam mengangkut kendaraan dan penumpang guna menghindari kejadian serupa di masa depan.
“Kami meminta para pemilik rakit untuk lebih waspada dan memastikan keseimbangan kendaraan di atas rakit. Jangan sampai insiden serupa terjadi lagi, karena akan menimbulkan dampak yang lebih besar,” tambahnya.
Tragisnya, setelah mengalami tekanan psikis akibat kejadian ini, pemilik rakit meninggal dunia. Endang menyebut bahwa almarhum sebelumnya dalam kondisi sehat, namun kelelahan dan beban pikiran yang berat diduga menjadi penyebab kondisi kesehatannya menurun.
“Dia (Alm Haswin) tidak memiliki riwayat penyakit, tetapi tampak sangat tertekan. Sayangnya, setelah insiden ini, kami kehilangan dia,” ungkapnya.
Tak hanya itu, sehari setelah almarhum meninggal, rakit miliknya justru mengalami pencurian, di mana mesinnya hilang di lokasi banjir Jalan Trans Sulawesi.
“Kami benar-benar prihatin, almarhum sudah dalam kondisi ekonomi sulit, tapi masih saja ada yang memperburuk keadaan dengan mencuri mesinnya. Kami dari pemerintah dan Pihak berwajib masih mencari pelakunya,” tutup Endang. (**)
Laporan : Muh. Sahrul