Oleh : Muhammad Sahrul
Penulis : Catatan Redaksi
Innalillahi wa inna ilaihi raji’un. Bangsa ini berduka, dan dalam duka ini, semoga lahir kesadaran untuk memperjuangkan rasa aman dan keadilan bagi setiap warga negara.
Kabar duka kembali mengguncang tanah air, khususnya masyarakat Sulawesi Tenggara. Dua warga asal Desa Puday, Kabupaten Konawe, Yuda Lesmana dan Riki Rahmat, menjadi korban serangan brutal yang dilakukan oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Yahukimo, Papua.
Kepergiannya dalam situasi tragis ini meninggalkan luka mendalam tidak hanya bagi keluarga yang ditinggalkan, tetapi juga bagi seluruh masyarakat Indonesia yang menjunjung tinggi nilai kemanusiaan.
Kedua almarhum diketahui merantau ke Papua untuk mencari nafkah demi keluarga yang mereka cintai. Namun, takdir berkata lain. Jenazah keduanya bahkan tidak dapat dipulangkan ke kampung halaman karena kondisi keamanan dan keterbatasan akses, sehingga keluarga di Konawe tak sempat memberi penghormatan terakhir.
Sebuah Kenyataan Sangat Menyayat Hati
Peristiwa ini menjadi refleksi menyakitkan bahwa kekerasan yang dilakukan KKB kini tak hanya menyasar aparat TNI/Polri, tetapi juga warga sipil yang tidak bersalah.
Tragedi ini harus menjadi perhatian serius bagi Pemerintah dan semua pihak terkait untuk segera memperkuat perlindungan terhadap masyarakat, khususnya yang berada di wilayah rawan konflik seperti Papua.
Seruan kemanusiaan pun menggema. Masyarakat mendesak agar pemerintah daerah dan pusat memberikan jaminan kesejahteraan serta perlindungan sosial kepada keluarga korban.
Tidak hanya itu, pembukaan dan pemerataan lapangan kerja di daerah juga menjadi tuntutan penting agar warga tidak perlu merantau ke wilayah yang penuh risiko hanya untuk mencari penghidupan.
Doa dan simpati mendalam mengalir dari berbagai penjuru negeri. Semoga Yuda Lesmana dan Riki Rahmat mendapat tempat terbaik di sisi Allah SWT, diampuni segala dosanya, serta diberikan kekuatan bagi keluarga yang ditinggalkan. (**)