Penghasil Tambang Terbesar, DPRD: Pusat Harusnya Prioritaskan Infrastruktur Konut

Wakil Ketua II DPRD Konawe Utara, Muhardin, S.Pd.

Konawe Utara, Rakyatposronline.com – Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Konawe Utara (Konut), menegaskan bahwa wilayahnya harus menjadi prioritas utama dalam agenda pembangunan infrastruktur Nasional di Sulawesi Tenggara (Sultra).

Sejak tahun 2019 banjir bandang dan kerusakan jalan Trans Sulawesi di Desa Sambandete, Kecamatan Oheo, Konawe Utara (Konut) terus dirasakan deritanya oleh masyarakat. Hingga pengantrian mengular disepanjang jalan. Foto: Istimewa.

Pernyataan tersebut disampaikan langsung oleh Wakil Ketua II DPRD Konut, Muhardin, S.Pd., menyusul kondisi infrastruktur yang kerap terdampak banjir, angin puting beliung, dan pergeseran tanah (longsor).

Baca Juga :  DLH Konawe Utara Pasang "kWh Loss Strum" di Posko Siaga Bencana Sambandete
Jalan Trans Sulawesi di Desa Sambandete, Kecamatan Oheo, Konawe Utara (Konut) hingga kini masih mengalami kerusakan parah akibat banjir tahunan tanpa perhatian serius BPJN Sultra.

Muhardin menyoroti peran strategis Konut sebagai penyumbang terbesar dalam sektor pertambangan, khususnya sebagai penghasil ore nikel terbesar di Indonesia.

Banjir Jalan Trans Sulawesi, Desa Sambandete Kecamatan Oheo, Konawe Utara (Konut) derita bagi rakyat yang tiap tahun harus membayar pajak.

Selain itu, wilayah ini juga menjadi penghubung vital antara dua kawasan industri raksasa, yaitu PT Virtue Dragon Nickel Industry (VDNI) dan Indonesia Morowali Industrial Park (IMIP) di Morowali.

Kontribusi Konut terhadap perekonomian Nasional sangat besar, namun ironisnya masih kurang mendapat perhatian dalam pembangunan infrastruktur. Maka kami mendesak pemerintah pusat untuk memberi perhatian khusus terhadap Bumi Oheo ini,” tegas Muhardin, Selasa (08/04/2025).

Banjir diruas Jalan Trans Sulawesi, Desa Sambandete, Kecamatan Oheo, Kabupaten Konawe Utara (Konut), Sulawesi Tenggara (Sultra).

Pihaknya juga menekankan bahwa sejak kewenangan pengelolaan sektor pertambangan beralih ke pemerintah pusat, peran daerah menjadi terbatas.

Baca Juga :  Rp60 Miliar Jalan Sambandete Disetujui, Ridwan Bae: Efisiensi Tak Melebihi Urgensi

Oleh karena itu, tanggung jawab pembangunan infrastruktur, terutama yang mendukung sektor strategis, kini berada di tangan kementerian terkait.

Baca Juga :  Pengumuman Tarif Rakit Penyeberangan di Titik Bencana Banjir Desa Sambandete
Jalur Trans Sulawesi di Desa Sambandete, Kecamatan Oheo masih terendam banjir akibat luapan sungai lalindu. Senin pagi (31/03/2025).

“Konawe Utara tiap tahun langganan banjir. Banyaknya infrastruktur yang belum memadai dan kondisi geografis yang rawan bencana menuntut perhatian lebih serius dari pemerintah pusat,” pungkasnya. (**)


Laporan : Muh. Sahrul

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Hubungi Admin!