Konawe Utara, Rakyatpostonline.com – Desain pembangunan jembatan di ruas Jalan Trans Sulawesi yang menghubungkan Landawe–Kota Maju–Asera, tepatnya di Desa Sambandete, Kecamatan Oheo, Kabupaten Konawe Utara, kini telah tuntas.
Balai Pelaksana Jalan Nasional (BPJN) Sulawesi Tenggara (Sultra) menyebutkan bahwa desain tersebut akan menggunakan sistem pondasi pile slab, dan saat ini sedang menunggu persetujuan revisi final dari kementerian terkait.
Kepala Satuan Kerja (Satker) Wilayah 2 BPJN Sultra, Lumbardin, ST., M.M., mengatakan bahwa pondasi pile slab dipilih karena sangat cocok untuk wilayah dengan kontur berair, seperti sungai dan rawa.
Teknologi ini menggabungkan kekuatan tiang pancang dan pelat beton (slab) yang langsung menumpu pada kepala tiang, sehingga memberikan kestabilan maksimal pada struktur jembatan.
“Desain pile slab ini sangat efisien dalam menopang beban berat dan mampu meminimalkan risiko penurunan tanah. Dengan begitu, jembatan akan lebih tahan lama dan mampu menghadapi kondisi geografis ekstrem seperti banjir yang sering terjadi di wilayah ini,” ujar Lumbardin.
Menurutnya, sistem pondasi pile slab juga dapat diaplikasikan pada berbagai kondisi tanah, termasuk MCW tanah lunak, dan berfungsi menyalurkan beban ke lapisan tanah keras yang berada di kedalaman tertentu.
Selain itu, teknologi ini juga mampu menahan beban vertikal, lateral, maupun gaya angkat (uplift), sehingga sangat sesuai untuk kebutuhan infrastruktur jalan nasional di Konawe Utara.
Dengan rampungnya desain teknis ini, BPJN Sultra bersama pihak terkait menargetkan pembangunan fisik dapat segera dimulai setelah seluruh proses administrasi dan teknis diselesaikan.
Pembangunan jembatan ini diharapkan dapat mengembalikan konektivitas jalan Trans Sulawesi yang sempat terputus akibat banjir, serta mendorong kembali roda perekonomian masyarakat di daerah terdampak. (**)
Laporan : Muh. Sahrul