Mobil Jatuh ke Air, Alfian Tajuddin: Pemilik Rakit Tidak Bisa Dibebankan Tanggung Jawab Penuh

Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Partai Demokrat Kabupaten Konawe Utara (Konut), Alfian Tajuddin, dan Penyebarangan rakit pincara di jalur trans Sulawesi, Desa Sambandete, Kecamatan Oheo.

Konawe Utara, Rakyatpostonline.com – Menanggapi insiden jatuhnya mobil dari atas rakit pincara terjadi di Jalan Trans Sulawesi di Desa Sambandete, Kecamatan Oheo, beberapa hari lalu yang mengakibatkan meninggalnya pemilik rakit karena diduga tekanan beban pikiran.

Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Partai Demokrat Kabupaten Konawe Utara (Konut), Alfian Tajuddin, angkat bicara. Ia menegaskan bahwa tanggung jawab atas insiden tersebut tidak bisa dibebankan sepenuhnya kepada pemilik rakit.

“Berbicara tanggung jawab tidak bisa diserahkan semata-mata kepada pemilik rakit, karena tidak seimbang dengan risiko yang dihadapi. Kalaupun harus ditanggung, seharusnya ada hitung-hitungan tanggung jawab dan asuransi yang jelas,” kata Alfian, Jumat (04/04/2025).

Sejak tahun 2019 banjir bandang dan kerusakan jalan Trans Sulawesi di Desa Sambandete, Kecamatan Oheo, Konawe Utara (Konut) terus dirasakan deritanya oleh masyarakat. Hingga pengantrian mengular disepanjang jalan. Foto: Istimewa.

Menurutnya, insiden itu murni terjadi tanpa unsur kesengajaan dan pemilik rakit hanya berusaha membantu masyarakat melintas di tengah keterbatasan akses.

Baca Juga :  Pawai Ta’aruf STQH ke-XXVIII Sultra, Ikbar-Abuhaera Tampilkan Budaya Tenun Khas Daerah

Pihaknya juga menyayangkan tidak adanya dasar hukum atau kesepakatan tertulis yang bisa dijadikan acuan untuk menuntut ganti rugi dari korban pemilik mobil ke pihak pemilik rakit.

“Rakit yang digunakan bukan termasuk dalam kategori resmi kapal penyeberangan, dan tidak ada berita acara atau perjanjian tertulis yang menyebutkan pemilik rakit bertanggung jawab atas kecelakaan,” tambahnya.

Alfian juga mendesak Balai Pelaksana Jalan Nasional (BPJN) Sulawesi Tenggara agar memberikan perhatian serius terhadap kondisi akses jalan Trans Sulawesi di Desa Sambandete, Kecamatan Oheo.

Baca Juga :  Hadiri HUT Ke-61, Bupati Ikbar: Harmoni Sultra Perkuat Identitas Keberagaman Daerah

Menurutnya, jalan ini merupakan akses vital yang menghubungkan Morowali dan Konawe Utara, serta menjadi jalur utama ekonomi dan pemasukan negara melalui sektor pajak.

“Sebagai penopang jalur utama perekonomian. Pemerintah harus memberikan perhatian lebih agar masyarakat tidak lagi bergantung pada rakit darurat yang berisiko tinggi,” tegasnya.

Alfian berharap pemerintah pusat dapat segera mengatasi persoalan infrastruktur ini agar tidak terus menimbulkan korban dan kesulitan bagi masyarakat.

Baca Juga :  Masyarakat Konawe Utara Kecewa, Banjir di Jalan Trans Sulawesi Tak Kunjung Ditangani

Dengan kondisi jalan yang masih rusak dan minimnya infrastruktur penyeberangan yang layak, masyarakat terus menghadapi tantangan besar dalam mobilitas sehari-hari. (**)


Laporan : Muh. Sahrul

 

 

Respon (1)

  1. Kenapa rakit dari BNPB ditolak warga yang mengoperasikan pincara,,klo tdk bisa bertanggung jawab biarkan rakit bantuan pemerintah yg beroperasi

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Hubungi Admin!