Konawe Utara, Rakyatpostonline.com – Masyarakat Kabupaten Konawe Utara (Konut), Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) kembali menyoroti banjir di Jalan Trans Sulawesi, tepatnya di Desa Sambandete, Kecamatan Oheo.
Warga menilai bahwa tanpa tindakan nyata dari pemerintah pusat, khususnya Balai Pelaksana Jalan Nasional (BPJN) dan Balai Wilayah Sungai (BWS) Sulawesi Tenggara, banjir ini akan terus terjadi setiap tahunnya.
Kondisi ini tidak hanya menghambat aktivitas masyarakat, tetapi juga berdampak buruk pada laju perekonomian di wilayah tersebut.
Salah satu warga setempat, Sulaiman Alpamba, mengungkapkan kekecewaannya terhadap minimnya perhatian pemerintah pusat dalam menangani masalah ini.
“Apakah tiap tahun masyarakat harus menderita seperti ini? Jalan poros Trans Sulawesi di Kecamatan Oheo seperti dibiarkan tanpa adanya solusi,” ujar Sulaiman. Rabu (02/04/2025).
Menurutnya, jalan ini bukan hanya penghubung antar-kabupaten, tetapi juga penghubung utama antara Provinsi Sulawesi Tenggara dan Sulawesi Tengah.
Kondisi yang terus berulang ini membuat masyarakat semakin kecewa dengan ketidakseriusan pemerintah pusat dalam memberikan solusi permanen.
“Dampak lain dari banjir ini adalah beban ekonomi bagi warga, terutama mereka yang harus menggunakan jasa rakit untuk menyeberang,” Tegasnya.
Biaya penyeberangan yang tinggi semakin membebani masyarakat yang aktivitasnya bergantung pada akses jalan tersebut.
Hingga saat ini, masyarakat masih menunggu langkah konkret dari pemerintah untuk menangani banjir tahunan di Jalur Trans Sulawesi, agar akses transportasi kembali normal dan ekonomi masyarakat tidak lagi terganggu. (**)
Laporan : Muh. Sahrul