Masyarakat Konawe Utara Kecewa, Banjir di Jalan Trans Sulawesi Tak Kunjung Ditangani

Masyarakat Konawe Utara, Sulaiman Alpamba menyoroti perhatian pemerintah pusat melalui BPJN dan BWS Sulawesi Tenggara terhadap akses transportasi poros trans Sulawesi di Kecamatan Oheo.

Konawe Utara, Rakyatpostonline.com – Masyarakat Kabupaten Konawe Utara (Konut), Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) kembali menyoroti banjir di Jalan Trans Sulawesi, tepatnya di Desa Sambandete, Kecamatan Oheo.

Warga menilai bahwa tanpa tindakan nyata dari pemerintah pusat, khususnya Balai Pelaksana Jalan Nasional (BPJN) dan Balai Wilayah Sungai (BWS) Sulawesi Tenggara, banjir ini akan terus terjadi setiap tahunnya.

Baca Juga :  Wakil Ketua II DPRD Konut Tegaskan Dukungan 11 Program Prioritas Ikbar-Abuhaera

Kondisi ini tidak hanya menghambat aktivitas masyarakat, tetapi juga berdampak buruk pada laju perekonomian di wilayah tersebut.

Salah satu warga setempat, Sulaiman Alpamba, mengungkapkan kekecewaannya terhadap minimnya perhatian pemerintah pusat dalam menangani masalah ini.

“Apakah tiap tahun masyarakat harus menderita seperti ini? Jalan poros Trans Sulawesi di Kecamatan Oheo seperti dibiarkan tanpa adanya solusi,” ujar Sulaiman. Rabu (02/04/2025).

Menurutnya, jalan ini bukan hanya penghubung antar-kabupaten, tetapi juga penghubung utama antara Provinsi Sulawesi Tenggara dan Sulawesi Tengah.

Baca Juga :  Pemkab Konut dan PN Unaaha Teken Kerja Sama Layanan Hukum untuk Masyarakat

Kondisi yang terus berulang ini membuat masyarakat semakin kecewa dengan ketidakseriusan pemerintah pusat dalam memberikan solusi permanen.

“Dampak lain dari banjir ini adalah beban ekonomi bagi warga, terutama mereka yang harus menggunakan jasa rakit untuk menyeberang,” Tegasnya.

Biaya penyeberangan yang tinggi semakin membebani masyarakat yang aktivitasnya bergantung pada akses jalan tersebut.

Baca Juga :  Bupati Ikbar Dorong Konawe Utara Jadi "Kiblat" Pembalap Motor di Bumi Anoa

Hingga saat ini, masyarakat masih menunggu langkah konkret dari pemerintah untuk menangani banjir tahunan di Jalur Trans Sulawesi, agar akses transportasi kembali normal dan ekonomi masyarakat tidak lagi terganggu. (**)


Laporan : Muh. Sahrul

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Hubungi Admin!