BPJN Dinilai Tutup Mata, Fendrik: Status Kabupaten, Sudah Lama Jalannya Mulus

Jalan Trans Sulawesi di Desa Sambandete, Kecamatan Oheo, Konawe Utara (Konut) hingga kini masih mengalami kerusakan parah akibat banjir tahunan tanpa perhatian serius BPJN Sultra.

Konawe Utara, Rakyatpostonline.com – Anggota DPRD Konawe Utara, Fendrik, S.Kom, menyoroti lambannya penanganan Jalan Trans Sulawesi di Desa Sambandete, Kecamatan Oheo, yang hingga kini masih mengalami kerusakan parah akibat banjir tahunan.

Fendrik menilai Balai Pelaksana Jalan Nasional (BPJN) dan Balai Wilayah Sungai (BWS) Sulawesi Tenggara (Sultra) terkesan menutup mata terhadap kondisi tersebut.

“Seandainya jalan ini berstatus jalan kabupaten, saya yakin sudah lama diperbaiki dan mulus. Tapi karena ini jalan Nasional, justru BPJN dan BWS seperti menutup mata. Seharusnya ini menjadi perhatian serius, karena jalan ini adalah akses utama lintas provinsi,” tegas Fendrik. Rabu (02/04/2025).

Menurutnya, banjir yang rutin melanda kawasan tersebut telah menghambat aktivitas ekonomi masyarakat, terutama bagi mereka yang harus melintas menggunakan jasa rakit pincara dengan biaya tinggi.

Baca Juga :  Dibalut Baju Adat Tolaki, Ikbar-Abuhaera Meriahkan Penutupan HUT Sultra ke-61

“Masyarakat di sini sudah terlalu lama menderita. Bayangkan, setiap tahun mereka harus mengeluarkan biaya besar hanya untuk melintas di jalur yang seharusnya sudah diperbaiki secara permanen. Ini sangat tidak adil,” tambahnya.

Baca Juga :  Banjir Konawe Utara, Wakil Ketua II DPRD: Derita Rakyat Belum Surut

Fendrik mendesak BPJN dan BWS Sultra untuk segera mengambil langkah konkret dalam menyelesaikan masalah ini.

Banjir diruas Jalan Trans Sulawesi, Desa Sambandete, Kecamatan Oheo, Kabupaten Konawe Utara (Konut), Sulawesi Tenggara (Sultra).

Pihaknya menekankan bahwa solusi terbaik bukan sekadar perbaikan sementara, tetapi pembangunan jalan layang untuk mengatasi dampak luapan Sungai Lalindu yang kerap merendam jalur tersebut.

“Jangan hanya datang cek lokasi lalu diam. Masyarakat butuh solusi nyata, bukan janji-janji tanpa realisasi. Semoga tahun ini pihak balai memberikan bukti konkret, sebagai bukti keseriusan dalam penanganan masalah tersebut,” tegasnya.

Masyarakat Konawe Utara kini menunggu respons dari pihak BPJN dan BWS Sultra, serta berharap ada tindakan nyata untuk memperbaiki akses jalan yang telah bertahun-tahun menjadi permasalahan utama di daerah tersebut. (**)

Baca Juga :  Pengumuman Tarif Rakit Penyeberangan di Titik Bencana Banjir Desa Sambandete

Laporan : Muh. Sahrul

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Hubungi Admin!