Konawe Utara, Rakyatpostonline.Com – Memasuki bulan suci Ramadan, umat muslim diwajibkan menunaikan ibadah puasa, menahan lapar dan haus, sehingga aktivitas para pemeluk agama Islam pada umumnya berkurang.
Meski demikian, puasa Ramadan ini tidak menjadi alasan bagi jajaran Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Konawe Utara (Konut) untuk berdiam diri, justru kinerja pembangunan daerah dan masyarakat terus ditingkatkan.
Hal itu terlihat saat Pemkab Konut menggelar rapat koordinasi (Rakor) terkait rencana peluncuran Unit Reaksi Cepat penanganan Kemiskinan Ekstrim, Pengendalian Inflasi, dan Penanganan Stunting (URC-KISS).
Rakor ini dipimpin langsung oleh Bupati Konut, Dr. Ir. H. Ruksamin, ST., M.Si., IPU., ASEAN. Eng, didampingi Wakil Bupati (Wabup), H. Abuhaera, S.Sos., M.Si, Kajari Konawe, Dandim 1430/Konut dan Wakapolres Konut.
Kegiatan ini juga diikuti oleh perangkat Pemkab Konut, diantaranya Sekretaris Daerah (Sekda), H.M. Kasim Pagala, Asisten, staf ahli, kepala bagian, kepala OPD, serta para camat, berlangsung di aula Dinkes, Senin (3/4/2023).
Ruksamin mengungkapkan, Pemkab Konut menaruh perhatian lebih kepada 3 masalah yang juga menjadi fokus pemerintah pusat untuk diatasi, yaitu kemiskinan ekstrim, pengendalian inflasi, dan penanganan stunting.
Olehnya itu, rencana peluncuran URC-KISS ini sangat penting, dengan harapan dapat menuntaskan tiga masalah tersebut, sehingga berdampak baik bagi negara, khususnya di Kabupaten Konut.
Apalagi kata Bupati Konut dua periode itu, pasca pandemi Covid-19, roda perekonomian dunia, termasuk Indonesia menjadi memburuk, sehingga dengan rencana ini pembentukan URC-KISS, dapat membantu bangkitnya ekonomi negara dan Bumi Ohoe khususnya.
Mantan Ketua DPRD Konut ini, kemudian meminta kepada OPD terkait untuk mempresentasekan hasil verifikasi data yang ada di lapangan.
Bukan hanya itu, OPD juga diminta mempresentasekan kesiapan anggaran tahun 2023, terkait intervensi percepatan penghapusan kemiskinan ekstrim, langkah kongkret mitigasi resiko gejolak harga pangan untuk pengendalian inflasi, serta percepatan penurunan stunting.
Berdasarkan permintaan bupati, Kepala Dinas (Kadis) Kesehatan, menjelaskan bahwa hingga saat ini masih terdapat 6.738 balita penderita stunting di Kabupaten Konut.
“Upaya mengatasi masalah ini, kami berupaya memaksimalkan kegiatan Posyandu untuk memberikan nutrisi tambahan bagi balita penderita stunting,” ujar Kadis Kesehatan.
Kemudian Kadis Perumahan, mengungkapkan bahwa ada 124 kepala keluarga (KK) yang belum memiliki rumah, serta 80 KK yang masih tinggal di Rumah Tidak Layak Huni (RTLH).
Dijelaskan, untuk masyarakat yang belum memiliki hunian, Dinas Perumahan bakal berkoordinasi dengan pemerintah desa, untuk mensinkronkan apakah bantuan perumahan untuk masyarakat, penganggarannya melalui APBD atau Dana Desa, agar tidak tumpang tindih.
Lalu untuk penanganan inflasi, Dinas Tanaman Pangan dan Peternakan (Distanak), Dinas Ketahanan Pangan, Dinas Perkebunan, Dinas Perindustrian dan Perdagangan, serta Dinas Sosial akan berupaya mendorong produktivitas masyarakat.
Produktivitas tersebut kata Kadis yakni dalam bidang pangan dan peternakan, sehingga dapat mengendalikan kenaikan harga kebutuhan masyarakat.
Kemudian Dinas Ketahanan Pangan bakal memaksimalkan Program Pemanfaatan Kebun Pekarangan (P2KP), kemudian memberikan bantuan bibit dan pupuk bagi petani, juga bibit ternak untuk para peternak.
Selain itu, Pemerintah juga sudah menyiapkan berbagai bantuan sosial untuk masyarakat dan juga akan mengadakan pasar murah, sebagai langkah kongkret penanganan inflasi di daerah.
Menanggapi pemaparan para kepala OPD, Ruksamin menambahkan, jika melihat lebih dalam lagi, tiga isu nasional yang menjadi fokus pemerintah pusat, sejatinya saling berkaitan.
Kaitan dari tiga masalah nasional itu, bermuara pada pemulihan ekonomi masyarakat, sehingga Ruksamin menyiapkan Program URC-KISS agar dapat secara beriringan menangani ketiga hal tersebut.
Dengan data yang telah dipaparkan, Ruksamin memberikan instruksi kepada para kepala OPD agar menyiapkan semua bantuan yang akan disalurkan, sehingga menyentuh langsung kepada masyarakat.
Dinas Sosial diminta menyiapkan bantuan sembilan bahan pokok (Sembako), Dinkes tingkatkan nutrisi tambahan untuk balita dan ibu hamil yang rentan terdampak stunting.
Kemudian Distanak dan Dinas Ketahanan Pangan, siapkan bibit dan pupuk untuk para petani dan peternak, dengan harapan produktivitas di lapangan meningkat, sehingga ekonomi tumbuh.
Dinas Perumahan dan PU juga menyiapkan bahan bangunan untuk memberikan hunian yang layak bagi masyarakat.
“Siapkan juga kendaraan pengangkutnya, karena kita akan turun serentak,” tegas Ruksamin dalam penjelasan singkat tentang teknis pelaksanaan URC-KISS.
Ruksamin menekankan agar seluruh persiapan dapat sesegera mungkin dirampungkan, karena jika tidak menemui kendala, program ini segera diluncurkan.
“Rencananya hari Senin depan (10/4/2023), Program URC-KISS ini akan segera diluncurkan,” ungkapnya.
Ruksamin mengaku telah mengkoordinasikan program ini ke berbagai pihak, termasuk TNI dan Polri untuk bersama-sama turun memberikan bantuan kepada masyarakat.
Menurut Ruksamin, program ini akan berjalan dengan baik, jika ditopang dengan koordinasi dan sinkronisasi yang baik antar berbagai pihak, untuk dapat mengefisienkan dan mengoptimalkan dampak dari program URC-KISS ini, sehingga diharapkan dapat menyehatkan dan mensejahterakan masyarakat.
Laporan : Syaifuddin