Konawe Utara, Rakyatpostonline.Com – Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Baubau, menggelar kunjungan kerja (Kunker), di Kabupaten Konawe Utara (Konut), Kamis (9/3/2023).
Wakil Ketua DPRD Baubau, Drs. Nasiru mengungkapkan bahwa dalam kunjungannya ini, ikut serta perwakilan komisi I dan II, serta beberapa pejabat Pemerintah Kota (Pemkot) Baubau.
Nasiru menyampaikan terima kasih dan apresiasi terhadap segenap jajaran Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Konut atas sambutannya yang begitu luar biasa.
“Suatu kebanggaan dan kehormatan bisa mengunjungi Bumi Oheo. Kita masuk dan diterima dengan budaya yang luar biasa. Sambutan ini merupakan kenangan buat kami bahwa Konut bagian dari kita Baubau,” katanya.
Kunjungan ini kata Nasiru, dilakukan dalam rangka belajar terkait pengembangan budidaya sektor perikanan. Menurutnya, Kabupaten Konut merupakan tujuan tepat untuk menambah ilmu di bidang tersebut.
Kata Nasiru, Kota Baubau cocok untuk melakukan pengembangan budidaya perikanan, sehingga lahan sarana pendukung, panen, hingga pemasaran bisa dilakukan dengan baik.
“Ilmu budidaya perikanan kami belajar di Konut, karena disini bagus budidayanya. Melalui pertemuan ini bisa terjalin dengan baik dan memberikan dampak positif untuk daerah dan masyarakat,” ujarnya.
Nasiru juga mengungkapkan, selama ini pihaknya mendengar dan mengamati bahwa Konut mengalami kemajuan pesat dan signifikan, melalui kepemimpinan yang energik dan inovatif dari Ruksamin yang membuat ekonomi dan pembangunan terus meningkat.
“Kita harap dapat mendorong percepatan pembagunan budidaya perikanan. Ini sangat potensial untuk mendorong ekonomi masyarakat. Semoga kita selalu bisa bergandengan tangan,” tambahnya.
Sementara itu, Bupati Konut, Ruksamin dalam sambutannya mengungkapkan, selain pertambangan, sektor perikanan juga menjadi andalan di Konut, sehingga mulai dari perencanaan, pendampingan, pemberdayaan, hingga pemasaran juga telah ada konsepnya.
“Kami adakan upacara di atas bagang saat HUT Konut, karena Konut bukan hanya punya pertanian, kita punya potensi wisata bahari, perikanan, perkebunan, hingga tambang,” katanya.
Oleh karena itu, kerja sama bidang perikanan ini sangat bagus, sebab dengan budidaya ikan kaya protein, maka stunting dapat dicegah, selain itu IQ dan daya ingat meningkat dengan kandungan vitaminnya yang tinggi.
Namun kata dia, di Konut bukan hanya budidaya saja tapi pasarnya juga jelas, kemudian inflasi untuk di pasar sangat terjaga, apalagi wilayahnya seimbang antara laut dan dan rawa.
“Total terolah 941.091 ekor, potensi 1196.123. dari 13 kecamatan. Jenis budidayanya melalui kolam air tawar, tambak, kolam batu, kajian air laut,” ujarnya.
Kemudian hasilnya sudah banyak dijual, bukan hanya masyarakat Konut saja, namun juga warga luar seperti Konawe juga banyak mendapatkan keuntungan dari perikanan di Bumi Oheo.
“Ini kesyukuran daerah yang sudah bisa dipetik hasilnya oleh daerah lain. Olehnya program perikanan adalah untuk menekan isu nasional yakni kemiskinan ekstrem, inflasi dan stunting,” katanya.
Terkait sumber daya manusia (SDM) Pemkab Konut juga terus melakukan pengembangan, dengan menggelar pelatihan hingga menyiapkan fasilitas kepada masyarakat.
“Selain itu, pemerintah juga melarang adanya pengeboman ikan. Saya keluarkan kebijakan, saya sampaikan untuk diproses jika ada yang lakukan itu,” ujarnya tegas.
Ruksamin juga menjelaskan adanya rencana kerja sama ekspor udang di Dubai, dimana sebelumnya negara dengan minyak bumi melimpah itu mengambil udang di Brazil dengan harga sangat tinggi.
Selama ini di Dubai kalau makan udang nilainya bisa sampai 11 juta rupiah sekali makan karena ambilnya di Brazil, kedepannya akan lebih murah karena dipasok dari Konut.
Dalam kesempatan ini, Ruksamin juga mengungkapkan, anggaran reguler ditambah dengan perubahan di Kabupaten Konut bisa mencapai 2 triliun rupiah.
Selain itu, beberapa sektor pembangunan juga terlihat jelas, antara lain di Laskep sudah tembus jalan, listrik dengan KWH gratis, hingga air bersih. Kemudian program BPJS dilakukan pemerintah secara menyeluruh.
Selain itu, ada program beasiswa bagi mahasiswa, termasuk lebih dari 2.900 di Bantul, Yogyakarta. Tak hanya itu, tenaga pendidik di sekolah juga mendapatkan pemenuhan sarana seperti jaringan internet dan bantuan laptop.
“Konawe Utara tidak pikirkan dirinya sendiri tapi pikirkan juga untuk semua masyarakat Sulawesi Tenggara,” tutup Ruksamin.
Laporan : Syaifuddin