Konawe Utara, Rakyatpostonline.Com – Dinas Tanaman Pangan dan Peternakan (Distanak) Kabupaten Konawe Utara (Konut), menggelar pelatihan sistem informasi manajemen penyuluhan pertanian (Simluhtan), di Wanggudu, Selasa (2/8/2022).
Kegiatan dihadiri narasumber dari Distanak Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra), 51 orang dari berbagai pihak yakni PNS 12, CPNS 2 orang, PPPK 1, THL-TBPP pusat 1 orang, THL-TBPP daerah 35 orang, serta diikuti seluruh penyuluh pertanian dari Kabupaten Konut.
Kepala Distanak Konut, Marthen Minggu, melalui sekretarisnya Aswadi S.Sos.,M.M dalam sambutan tertulisnya menjelaskan, salah satu upaya meningkatkan sumber daya manusia (SDM) bidang pertanian adalah melalui penyuluhan.
Penyuluhan ini seyogyanya dilaksanakan, sehingga ada perubahan pola pikir, perilaku dan sikap, dari petani tradisional menjadi modern yang berwawasan agribisnis melalui metode pelatihan, kursus temu lapangan, studi dan pembelajaran yang berkelanjutan.
Hal tersebut dilaksanakan dengan pendekatan belajar sambil berusaha yang menitikberatkan pada pengembangan manajerial, kepemimpinan, dan kewirausahaan pelaku utama dan pelaku usaha sektor pertanian.
Penyuluhan merupakan kegiatan yang terencana dan berkelanjutan, sehingga harus diorganisasikan dengan baik, dengan tujuan mengefisiensikan pelaksanaan kewenangan, tugas dan fungsi, serta manajemen pengelolaan sumberdaya.
Penyuluh pertanian mempunyai peran strategis dalam empat sukses pembangunan pertanian yakni:
1. Swasembada dan swasembada berkelanjutan;
2. Diversifikasi pangan;
3. Daya saing nilai tambah dan ekspor;
4. Kesejahteraan petani dan keluarganya.
“Untuk para penyuluh pertanian lapangan (PPL) saya sampaikan agar selalu menjadi mata dan telinga yang menghubungkan petani dengan pemerintah, juga sebaliknya,” ujar sekertaris Distanak Konut.
Aswadi juga mengatakan, fakta di lapangan, banyak petani yang menanam berbagai komoditi seperti padi sawah, nilam, serta kelapa sawit, hanya dengan caranya sendiri, sehingga hasilnya pasti tidak maksimal. Hal tersebut menjadi tanggung jawab moral para penyuluh.
“Saya tegaskan jangan dibiarkan ilmu budi daya tanaman yang ada sama kalian sebagai penyuluh pertanian. Belajarlah terus bersama-sama petani, dengan koneksi internet yang tersedia, saudara jangan menunggu Diklat untuk belajar, saudara harus aktif belajar sendiri bersama masyarakat,” kata Aswadi
Ia berharap, kegiatan ini akan menjadikan momen yang positif, dalam upaya untuk meningkatkan kapasitas dan kelembagaan penyuluh, sehingga lebih produktif di lapangan bersama para petani.
Maka dari itu, ia berpesan agar pelatihan ini diikuti dengan serius. Permasalahan yang ada harus disimpulkan dan ditemukan solusinya. Kemudian pastikan program kegiatan yang menjadi kebutuhan masyarakat pertanian berjalan baik.
“Diharapkan terwujud masyarakat kuat yang sejahtera dan berdaya saing, serta semoga kita semua selalu mendapat bimbingan dan petunjuk serta ridho dari Allah SWT, sehingga mampu mengemban amanah sebagai insan manusia yang senantiasa mendapat keselamatan di dunia dan akhirat,” tutup Sekertaris Distanak Konut.
Laporan : Syaifuddin