Konawe Selatan, Rakyatpostonline.Com – Pondok pesantren di era modern ini, terus menunjukkan dan mempertahankan eksistensinya dalam menyelenggarakan pendidikan formal, dengan tetap berkomitmen melahirkan insan berkarakter sosial tinggi serta religius.
Berangkat dengan hal itu, Wakil Bupati (Wabup) Konawe Selatan (Konsel), Rasyid S.Sos., M.Si, mengajak masyarakat, utamanya para orang tua agar menyekolahkan putra putrinya di pesantren.
Rasyid di hadapan pengurus BMKT, saat menghadiri Tabligh Akbar Pondok Modern Darussalam Gontor Kampus 6 Riyadhatul Mujahidin, di Desa Pudahoa, Kecamatan Mowila, Rabu (13/7/2022), mengatakan bahwa banyak manfaat yang didapatkan jika anak bisa mengenyam pendidikan melalui pesantren.
“Selain membentuk akhlak mulia sebagai fungsi utamanya dibidang religi, juga bisa belajar fungsi sosial dan ekonomi kemasyarakat serta bisa ditempa mentalnya untuk menjadi calon pemimpin,” ucap Rasyid, pada kegiatan yang dihadiri Wakil Pengasuh Pondok Al-Ustadz Aripuddin dan unsur Forkopimda.
Bukan hanya mengajak, Wabup Rasyid telah memberi contoh dengan mengimplementasikan di lingkungan keluarga besarnya, ada beberapa anaknya telah menimba ilmu di pondok pesantren, sehingga tidak hanya sebatas meminta namun telah dilakoninya.
Menurut orang nomor dua di Konsel ini, pesantren juga bisa mengatasi dampak buruk kemajuan teknologi informasi, seperti penggunaan ponsel berlebihan pada anak yang dapat merusak mental dan semangat belajar generasi penerus, khususnya dibidang pemahaman agama dan aspek lainnya.
“Mari lanjutkan pendidikan anak kita ke pondok pesantren demi menyiapkan modal masa depan dunia akhiratnya, sekaligus pertanggung jawaban selaku orang tua di yaumul hisab nantinya,” imbuhnya lagi.
Dalam suasana hari kurban, Rasyid mengimbau agar masyarakat mengambil hikmah dan meneladani peristiwa pengorbanan keikhlasan Nabi Ibrahim dan Nabiullah Ismail Alaihissalam, sebagai sarana peningkatan ketakwaan kepada Allah.
Sementara itu, Pengasuh Pondok Al-Ustadz Aripuddin mengatakan bahwa ada tiga inti kurikulum pendidikan yang dijalankan di pondoknya yakni proses pembelajaran bagaimana melatih otak, keterampilan, serta hati yang dilandasi dengan peningkatan iman dan takwa.
“Diharapkan setelah selesai, bisa membentuk karakter generasi insan amanah, berintegritas nan religius yang dapat menjadi pejuang agama demi kemajuan bangsa dan negara,” pungkasnya.
Laporan : Dedi Wardani
Editor : Wal