Perjuangan Ruksamin dari Pengantar Koran hingga Menjadi Bupati Konut

­

Bupati Konawe Utara, H. Ruksamin


Konawe Utara, Rakyatpostonline.Com – Ruksamin kini telah menjadi orang nomor satu di Kabupaten Konawe Utara (Konut). Ia bahkan sudah dua periode mempertahankan tongkat kepemimpinannya.

Namun siapa sangka, dibalik pencapaian prestisius pria kelahiran Lasolo, 13 Maret 1973 ini, rupanya terdapat kisah perjuangan yang begitu panjang.

Mulai dari menjadi pengantar koran atau biasa disebut looper, guru honorer, guru mengaji, petani, pegawai harian lepas (PHL), menjadi legislator, hingga berhasil menduduki kursi eksekutif tertinggi di Bumi Oheo, menjadi ringkasan kehidupan Ruksamin.

Kisah perjuangan pria yang terlahir dari keluarga sederhana ini, dimulai sejak ia harus mencari kelapa tua sejak bersekolah di bangku SD, SMP, hingga SMA.

Kelapa tersebut kemudian dijual. Hal ini dilakukannya demi meringankan beban orang tua yang membiayai pendidikannya. Tak hanya itu, Ruksamin pun harus terpisah dari keluarga untuk bisa memperoleh tempat tinggal selama bersekolah.

Didikan yang diperoleh Ruksamin dari kedua orang tuanya, menjadikannya sebagai pribadi yang mandiri, kuat dan tegar menjalani hidup. Ia pun terus bekerja sembari menuntut ilmu.

Lanjut dijenjang pendidikan yang lebih tinggi, Ruksamin beranikan diri merantau di Kota Makassar, Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel) untuk kuliah.

Jika di Sultra ia menambah biaya pendidikan dengan berjualan kelapa, maka selama kuliah di Universitas Muslim Indonesia (UMI), pria yang kini menjadi suami dari Nurponira Ruksamin ini, aktif sebagai pengantar koran.

Tiap harinya sebelum masuk kuliah, dirinya terlebih dahulu berkeliling menjual koran dari rumah ke rumah. Hasilnya membantu keperluan makan dan perkuliahan.

Dengan kecerdasan diatas rata-rata, Ruksamin lulus bangku perkuliahan dengan nilai terbaik. Ia kembali ke kampung halamannya di Konut, dengan menjadi seorang PHL di kantor kecamatan.

Honor yang diperoleh kala itu, sebanyak 300 per tiga bulan sekali terima. Ia lalu memberikannya kepada orang tua, keluarga dan sebagian ditabungnya.

Demi mendapat penghasilan tambahan, pria yang kini akrab disapa Bung Sam ini, juga aktif menjadi guru mengaji. Tak heran jika dirinya memiliki jiwa sosial tinggi karena dilandasi pengetahuan agama yang kuat.

Tak sampai disitu, dirinya juga bertani, menanam sayur-sayuran. Seluruh aktivitasnya dilakukan dengan sabar dan ikhlas. Ia terus berikhtiar sembari berserah diri kepada Allah.

Demi pengabdian kepada masyarakat luas, dirinya terjun ke dunia politik. Kepribadiannya yang sederhana, mengantarkannya menjadi legislator di DPRD Konawe, kala itu belum terbentuk Kabupaten Konut.

Menjadi wakil rakyat, tak menghentikan animonya menempuh pendidikan. Ia kini bahkan sudah memiliki gelar yang lebih panjang dari pada namanya sendiri yakni Dr. Ir. H. Ruksamin, ST. ,MSi., IPU, Asean Eng.

Ruksamin juga dikenal mudah bergaul kepada siapa saja. Senyum dan keceriaan yang melekat pada dirinya, membuat siapa saja senang kepadanya.

Ringan tangan, suka menolong juga menjadi bagian dari kepribadian sosok Ruksamin. Sikap dermawannya juga diturunkan kepada keluarganya.

Saat Konawe Utara mekar, pria yang saat ini menjadi Ketua DPW Partai Bulan Bintang (PBB) Sultra ini, kembali menjadi legislator di Bumi Oheo. Ia bahkan didapuk meniadi Ketua DPRD Konut. Kepercayaan ini tak lepas dari jiwa kepemimpinannya yang mumpuni.

Kini, masyarakat terus mempercayakannya mengabdi lebih lama, terbukti dengan menjadi Bupati Konut dua periode. Sikap peduli, akrab, serta perhatiannya, membuat Ruksamin mendapat cinta dari rakyatnya.

Kepemimpinannya sebagai Bupati Konut, banyak melahirkan prestasi, mulai dari bidang keuangan, kesehatan, pendidikan, hingga pertanian.

Tak hanya lokal, di level pemerintah pusat pun, Ruksamin dikenal sebagai pejabat yang tangguh, terlihat saat penanganan bencana pasca banjir, hingga upaya menghentikan penyebaran Covid-19.

Itulah kisah singkat inspirasi dari sosok Ruksamin. Baginya tidak ada yang tak mungkin jika memiliki tekat, semangat, dan mau bekerja keras. Terpenting selalu beri. *(Red)*


 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *