Ruksamin Resmi Buka Pertemuan Teknis Penyuluh Distanak Konut

Bupati Konawe Utara, H. Ruksamin membuka resmi peserta pertemuan teknis penyuluh Pertanian lapangan se-kabupaten Konawe Utara. Senin, (15/11/2021). (*Red/RP).

[responsivevoice_button voice=”Indonesian Female” buttontext=”Baca Teks Berita“]

Konawe Utara, Rakyatpostonline.com – Dinas Tanaman Pangan dan Peternakan (Distanak) Kabupaten Konawe Utara (Konut), Sulawesi Tenggara (Sultra) menyelenggarakan peserta pertemuan teknis penyuluh Pertanian lapangan. Senin, (15/11/2021).

Dalam laporannya, Plt Dinas Tanaman Pangan dan Peternakan Konawe Utara, Marthen Minggu memaparkan pertemuan teknis ini merupakan bentuk menata tugas pokok dan fungsi (Tupoksi) penyuluh di lapangan secara teknis, contohnya, jangan ada lagi kelompok yang datang membawa proposal ke dinas tanaman pangan dan peternakan, semua kita lalui lewat penyuluh.

“Tujuan pertemuan teknis ini membangun landasan untuk pelaksanaan tugas Penyuluh Pertanian, menyamakan persepsi terhadap tugas dan fungsi, organisasi, tata kerja, dan tata hubungan Penyuluh Pertanian, memberikan wawasan berpikir dan bertindak secara komprehensif,” Ucap, Marthen Minggu.

Membuka sambutannya, Bupati Konawe Utara, Ruksamin mengatakan, penyuluh bertugas memberikan dorongan kepada petani agar mau mengubah cara berpikir, cara kerja dan cara hidup yang lebih sesuai dengan perkembangan zaman, perkembangan teknologi pertanian yang lebih maju.

Plt Dinas Tanaman Pangan dan Peternakan Konawe Utara, Marthen Minggu dalam laporannya pada pertemuan teknis penyuluh Pertanian lapangan se-kabupaten Konawe Utara.

“Lebih 500 Alat dan Mesin Pertanian (Alsintan) saya datangkan dari kementerian pertanian ke dinas tanaman pangan dan pertanian konawe utara untuk semata-mata Kesejahteraan dan Berdaya Saing petani kita,” Tegas, Ruksamin.

Lanjut Bupati dua periode itu, memaparkan bahwa Penyuluh mampu menjadi aparatur pertanian yang profesional, amanah, kreatif, proaktif, serta responsif dalam pelaksanaan tugasnya.

“Penyuluh harus mampu memecahkan permasalahan petani di lapangan, sesuai disiplin ilmu pengetahuan yang dimiliki, metodologi dan teknis analisis yang tepat sesuai potensi wilayah masing-masing,” Tutup, Ruksamin dalam sambutannya. (**)


 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *