Terharu, Cerita Warga Ranomeeto Bayi nya Meninggal Akibat Tidak Ditangani Tenaga Medis

Irhansyah Togala. (Jefri Rembasa/Rakyatpostonline.com).

[responsivevoice_button rate=”1″ pitch=”0.8″ volume=”0.9″ voice=”Indonesian Male” buttontext=”Bacakan Teks Berita“]
Konawe Selatan, Rakyatpostonline.com – Sungguh mengharukan, saat mendengar cerita seorang suami bernama Irhansyah Togala, warga Kelurahan Ranomeeto, Kecamatan Ranomeeto, Kabupaten Konawe Selatan (Konsel) Sulawesi Tenggara (Sultra). Jumat, (24 April 2020).

Sambil meneteskan air mata, ia menceritakan kejadian yang menimpah dirinya dan istrinya. berita duka yang disampaikannya sangat mengiris hati saat mendengarnya. Pasalnya, disaat lahir anak ke tiganya bukan rasa bahagia namun duka cita yang dirasakannya.

Tepatnya Pukul 09.00, Tanggal 16 April 2020 di Rumah Sakit Dewi Sartika istrinya melahirkan dengan kondisi yang sangat memprihatinkan. Bagaimana tidak, sejak jam 3 subuh ia merasakan sakit perut di Puskesmas Ranomeeto namun tak seorangpun petugas medis yang menolongnya.

Tentu saja petugas medis RS Dewi Sartika tidak bisa lagi menolong pasien karena terlalu lama di Puskesmas Ranomeeto yang tidak segera ditangani.

“Sekitar jam 3 subuh waktu saya bawa istriku di Puskesmas Ranomeeto. Disana tidak ada satu orangpun yang piket atau bertugas, bahkan saya berteriak memanggil petugas medis namun tidak ada yang menyahut. Sementara istriku sudah kondisi sakit perut”. Ujar Boy (panggilan akrabnya).

Boy melanjutkan ceritanya, setelah hampir 1 jam di Puskesmas menunggu petugas medis akhirnya ia memutuskan untuk ke Klinik Persalinan dekat Rumahnya di Kompleks Perumahan Maleo 1.

Saat tiba di Klinik Persalinan, istrinya sudah dalam pembukaan empat. Entah apa alasan tenaga medis di Klinik tersebut yang memutuskan untuk merujuk pasien di RS Dewi Sartika. Padahal pasien sudah kondisi kritis (pembukaan 8).

Tanpa fikir panjang, Ayah 2 anak ini segera membawa istrinya ke Rumah Sakit Dewi Sartika sesuai arahan rujukan Klinik tersebut. “Sampai di Rumah Sakit, anak saya sudah tidak tertolong, katanya terlambat dibawa”. Ungkap Pria berusia 40 Tahun itu.

Menurut Boy, apa yang menimpah dirinya merupakan takdir Allah yang maha kuasa, dan berserah diri atas ketetapan-Nya. Namun ia berharap agar kejadian seperti ini tidak terulang kepada warga yang membutuhkan pertolongan medis.

“Andai saja Petugas medis Puskesmas Ranomeeto ada ditempat saat itu mungkin istri saya bisa melahirkan dengan baik serta bayinya bisa tertolong,”. Tutupnya. (B)

Laporan: Jefri Rembasa
Editor: M. Sahrul

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *