Kendari, Rakyatpostonline.Com – Upaya memastikan keberlanjutan lingkungan dan kesejahteraan masyarakat pascaoperasi tambang mulai mendapat perhatian serius. Hal itu terlihat dalam Forum Konsultasi Stakeholder Rencana Pascatambang (RPT) PT Stargate Dua Pasifik Resources yang digelar di salah satu hotel di Kendari, Jumat (12/12/2025).
Acara ini dibuka secara resmi oleh Bupati Konawe Utara, H. Ikbar, SH., MH, yang diwakili oleh Wakil Bupati Konawe Utara, H. Abuhaera. Forum tersebut mempertemukan berbagai pihak, mulai dari perwakilan perusahaan, DLH Provinsi Sultra, DLH Konawe Utara, Dinas SDM, hingga para kepala desa yang berada di sekitar wilayah operasi PT Stargate Dua Pasifik Resources.
Forum konsultasi ini menjadi wadah bagi seluruh pemangku kepentingan untuk memberikan masukan, menyampaikan kekhawatiran, dan memastikan bahwa aktivitas pascatambang kelak memberikan manfaat yang nyata bagi lingkungan dan masyarakat sekitar.
Perwakilan perusahaan, Ilham Rachmadi, menegaskan pentingnya Rencana Pascatambang dalam keberlangsungan operasional dan komitmen perusahaan terhadap pembangunan berkelanjutan.
“Kami berharap seluruh peserta dapat memberi masukan kritis agar keberadaan kami benar-benar berdampak positif bagi kesejahteraan masyarakat,” ujarnya.
Dalam sambutannya, Bupati Konawe Utara melalui Wakil Bupati Abuhaera menyampaikan bahwa forum ini bukan hanya kewajiban administratif, tetapi langkah strategis untuk membangun masa depan Konawe Utara yang lebih aman dan sejahtera.
“Ketika sebuah tambang berakhir, harus muncul awal baru bagi pemulihan lingkungan dan pemberdayaan sosial,” tegasnya.
Ia juga menekankan pentingnya kesesuaian RPT dengan misi ke-5 Pemerintah Kabupaten Konawe Utara, yakni pengelolaan sumber daya alam secara berkelanjutan. Menurutnya, perencanaan yang matang akan mencegah potensi bencana seperti longsor dan banjir, serta membuka peluang ekonomi baru.
“Desa Alinggo, Pantai Morore, dan desa lain di sekitar tambang akan merasakan dampak langsung. Karena itu, masyarakat harus berani menyampaikan harapan maupun kekhawatirannya,” tambahnya.
Sebagai Ketua Satgas Pengelolaan Percepatan PAD, Abuhaera mengajak agar rencana pascatambang tidak hanya berhenti pada rehab lahan dengan tanaman kayu, tetapi juga menyertakan tanaman produktif yang bernilai ekonomis, seperti kelapa.
Ia menyebutkan bahwa pemerintah pusat tengah mendorong pengembangan kelapa dalam, terlebih dengan adanya rencana pembangunan pabrik pengolahan kelapa dalam di Morowali.
“Penanaman kelapa dalam bisa menjadi peluang besar bagi masyarakat. Selain menghijaukan kembali lahan bekas tambang, hasilnya juga bisa meningkatkan ekonomi warga di masa mendatang,” ujarnya.
Dengan adanya forum ini, Pemerintah Kabupaten Konawe Utara berharap RPT PT Stargate Dua Pasifik Resources benar-benar menjadi dokumen visioner yang tidak hanya memenuhi regulasi, tetapi juga membawa manfaat berkelanjutan bagi masyarakat dan lingkungan.
Laporan : Syaifuddin














