Konawe Utara, Rakyatpostonline.com – Pembangunan Jembatan Bailey di jalur Trans Sulawesi, tepatnya di Desa Sambandete, Kecamatan Oheo, Kabupaten Konawe Utara (Konut), yang direncanakan oleh Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) Sulawesi Tenggara (Sultra), hingga kini masih tertunda.
Proyek yang menghabiskan anggaran hingga Rp2 miliar tersebut belum bisa dilaksanakan karena tingginya genangan air di lokasi pembangunan.
Pihak Humas BPJN Sultra menyampaikan bahwa secara teknis air sebenarnya bisa dialihkan sementara menggunakan kantong pasir untuk memungkinkan pekerjaan bronjong dimulai.
Namun, hal tersebut belum dilakukan karena seluruh langkah teknis di lapangan menunggu arahan dari pihak pelaksana dan pimpinan terkait.
“Infonya Sipur yang kerjakan kami hanya menyiapkan bahannya 28 Panel. Tidak berani kami lakukan diluar arahan pimpinan,” ujar salah satu perwakilan Humas. Sabtu malam (19/04/2025).
Selain itu, BPJN menjelaskan bahwa tanggung jawab mereka hanya sebatas pada penyediaan material jembatan. Sedangkan proses konstruksi sepenuhnya berada di bawah tanggung jawab kontraktor pelaksana.
Ketika ditanya mengapa tidak digunakan metode pengecoran dalam air seperti pada proyek-proyek laut, pihak BPJN Sultra tidak memberikan komentar teknis, dengan alasan bukan merupakan kewenangan mereka dalam eksekusi lapangan.
“Kami tidak takabur, tapi bila BPJN diberikan kewenangan langsung untuk pembangunan fungsional sementara, prosesnya tidak akan memakan waktu lama,” Jelasnya.
Untuk diketahui banjir di jalur trans Sulawesi di Desa Sambandete, Kecamatan Oheo, sudah memasuki 33 hari siaga darurat.
Sementara itu, masyarakat pengguna jalur Trans Sulawesi terus berharap agar pembangunan jembatan dapat segera dilakukan mengingat pentingnya akses ini sebagai jalur penghubung utama di wilayah tersebut.
Laporan : Muh. Sahrul