Konawe, Rakyatpostonline.com – Sungai Lalindu yang dahulu menjadi sumber kehidupan bagi masyarakat Konawe Utara (Konut), Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) kini dalam kondisi yang sangat memprihatinkan.
Aliran air yang dulunya jernih kini berubah menjadi keruh dan bercampur lumpur kuning hingga bahkan berwarna merah akibat aktivitas pertambangan yang tidak ramah lingkungan di wilayah hulu Routa Kabupaten Konawe.
Pendangkalan terjadi hampir di sepanjang aliran sungai, sehingga kapasitas sungai untuk menampung air dari hulu, khususnya dari wilayah Routa, Kabupaten Konawe, semakin menurun drastis.
Kondisi ini memicu luapan air yang merembes dan membanjiri jalan utama Trans Sulawesi di Desa Sambandete, Kecamatan Oheo. Bahkan, jembatan penghubung utama milik masyarakat di Desa Padalare, Kecamatan Wiwirano, juga terendam.
Banjir ini bukan hanya mengganggu mobilitas dan aktivitas ekonomi warga, tetapi juga menjadi peringatan dini akan potensi musibah yang lebih besar di masa mendatang.
Situasi ini mengancam keselamatan lingkungan dan keberlangsungan hidup generasi mendatang. Jika tidak segera ditangani dengan serius oleh pemerintah dan pihak-pihak terkait, bukan tidak mungkin wilayah ini akan terus mengalami bencana berulang.
Pemulihan dan perlindungan sungai Lalindu harus menjadi prioritas utama demi menjaga keberlanjutan ekosistem dan kehidupan masyarakat lokal. (**)
Laporan : Muh. Sahrul