Alun-alun Konasara Gelap dan Tak Terawat, Masyarakat Konawe Utara Kecewa

Alun-alun Konasara, ruang publik masyarakat kini kondisinya memprihatinkan terletak di Kelurahan Wanggudu, Kecamatan Asera, Kabupaten Konawe Utara (Konut).

Konawe Utara, Rakyatpostonline.com – Alun-alun Konasara, ruang publik yang menjadi kebanggaan masyarakat Kabupaten Konawe Utara (Konut), Sulawesi Tenggara (Sultra), kini kondisinya memprihatinkan.

Dibangun melalui program unggulan Konasara Jilid II di sektor infrastruktur, wajah ibu kota Wanggudu justru jauh dari harapan. Pasalnya, alun-alun ini kini gelap gulita, terkesan tak terawat, dan luput dari pengawasan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Konut.

Kondisi penyelesaian Alun-alun Konasara nampak indah dibinari gemerlap keindahan lampu dan lingkungan yang bersih.

Menjelang bulan puasa, masyarakat yang biasa menjadikan alun-alun sebagai tempat ngabuburit mulai menyoroti kondisi fasilitas yang semakin memburuk, bahkan botol minuman alkohol berserakan.

Hasil pantauan media ini di lokasi menunjukkan banyak kerusakan, di antaranya kolam air mancur yang bocor hingga tidak bisa menampung air, lampu penerangan yang mati, mesin air mancur yang tidak berfungsi, serta sumur bor yang tak lagi bisa digunakan.

Baca Juga :  Bupati Konut Hadiri Halalbihalal yang Digelar Bupati Buton Selatan
Kolam air mancur Alun-alun Konasara mengalami bocor hingga tidak bisa menampung debit air. Kondisinya tidak terawat dan kotor.

Selain itu, kebersihan di sekitar alun-alun juga tidak terjaga, dengan rumput liar yang tumbuh tinggi hingga menimbulkan alang-alang.

Yang lebih parahnya, rumput Jepang sintetis yang sebelumnya dipasang di area alun-alun diduga telah dicabut oleh pihak tak bertanggung jawab. Dugaan kuat mengarah pada kontraktor proyek yang memindahkan rumput tersebut ke lokasi pekerjaan tahun 2025 yang berada di sebelah alun-alun.

Baca Juga :  Bupati Konut Hadiri Entry Meeting Pemeriksaan Keuangan 2024 Secara Daring
Kebersihan di sekitar alun-alun juga tidak terjaga, dengan rumput liar yang tumbuh tinggi hingga menimbulkan alang-alang.

Diketahui, pembangunan Alun-alun Konasara dilakukan secara bertahap dengan sistem multiyears (Tahun Jama). Tahap pertama dimulai pada tahun 2023, kemudian dilanjutkan pada Mei 2024, dan direncanakan selesai pada Maret 2025.

Proyek ini dikerjakan dengan tujuan memperindah Kota Wanggudu sekaligus menyediakan pusat kegiatan sosial bagi masyarakat.

Rumput Jepang sintetis yang sebelumnya dipasang di area alun-alun diduga telah dicabut oleh pihak tak bertanggung jawab.

Namun, kondisi yang terjadi di lapangan menunjukkan bahwa perawatan dan pengawasan terhadap proyek ini terkesan diabaikan. DLH Konut sebagai leading sektor pembangunan dinilai kurang responsif dalam menangani permasalahan yang terjadi.

Padahal, selain sebagai tempat rekreasi dan olahraga, Alun-alun Konasara juga direncanakan menjadi sentra bisnis bagi Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) untuk mendukung pertumbuhan ekonomi lokal.

Baca Juga :  Team Taekwondo KONASARA WTFC Konawe Utara Borong Medali di Kejuaraan Buteng

Pemerintah Kabupaten Konawe Utara berharap alun-alun ini bisa menjadi ikon daerah yang mencerminkan identitas kota yang hijau dan indah.

Masyarakat pun diharapkan turut menjaga dan memanfaatkan fasilitas ini dengan baik, serta menghindari tindakan vandalisme. Namun, tanpa adanya perawatan dan pengawasan dari pemerintah, upaya tersebut akan sulit terwujud.

Kini, publik menanti langkah konkret dari pihak terkait untuk segera membenahi kondisi Alun-alun Konasara agar kembali menjadi ruang publik yang nyaman dan representatif. (**)


Laporan : Muh. Sahrul

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Hubungi Admin!