Hanya Ruksamin-Sjafei Fokus pada Ide dan Gagasan Debat Ketiga Pilgub Sultra

Juru Bicara Pasangan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Sultra, Nomor Urut Satu, Ruksamin-Sjafei, Midun Makati (Rompi Cream).
Juru Bicara Pasangan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Sultra, Nomor Urut Satu, Ruksamin-Sjafei, Midun Makati (Rompi Cream).

Kendari, Rakyatpostonline.com – Juru bicara Pasangan calon (Paslon) Gubernur dan Wakil Gubernur Sulawesi Tenggara (Sultra), Ruksamin-Sjafei, Midun Makati menyoroti isu penting dalam debat Ketiga Pemilihan Gubernur (Pilgub) Sultra 2024, berlangsung di Hotel Claro Kendari, Sabtu Malam (23/11/2024).

Menurut Midun Makati, pada debat ketiga, harusnya para kandidat paslon, fokus pada ide, gagasan dan substansi daripada menyerang satu sama lain, terlebih soal politik identitas. Ini mencerminkan harapan publik untuk proses demokrasi yang berkualitas.

Namun, pihaknya menilai debat hanya berdasarkan retorika tanpa substansi juga bisa kontraproduktif. Harusnya beberapa kritik konstruktif dan saran untuk mengarahkan debat ke arah yang lebih produktif.

“Hanya pasangan Ruksamin-Sjafei yang telah Perkuat Gagasan dan Solusi Konkret. Debat harus menjadi ajang menyampaikan program unggulan yang menyentuh kebutuhan masyarakat, seperti pengentasan kemiskinan dan peningkatan kualitas SDM,” Jelas Midun Makati, Minggu (24/11/2024).

Kandidat perlu menjelaskan cara mereka mengimplementasikan visi dan tindakan apa yang bakal dilakukan, bukan hanya janji besar tanpa rincian, debat ketiga mengusung tema “Pengelolaan Sumber Daya Alam, Pelestarian Lingkungan, dan Penegakan Hukum yang Bermartabat.

“Pernyataan Ruksamin mencerminkan visi strategis untuk menjadikan Sultra sebagai pusat energi dunia dengan pendekatan pembangunan konkret,” Tegas Midun Makati.

Berikut analisis Pasangan Ruksamin-Sjafei dari poin-poin yang disampaikan pada debat ketiga paslon gubernur dan wakil gubernur Sultra, dan bagaimana visi ini dapat diperkuat.

1. Infrastruktur dan Investasi Sultra.

Fokus Utama Pasangan Ruksamin-Sjafei : Memfasilitasi pembangunan infrastruktur dan investasi dengan cepat.

Analisis Ruksamin-Sjafei : Infrastruktur yang baik akan mendorong investor masuk ke Sultra. Namun, percepatan ini harus tetap memperhatikan prinsip tata kelola yang baik agar tidak terjadi eksploitasi berlebihan.

Saran Ruksamin-Sjafei : dapat memaparkan proyek prioritas, seperti pengembangan kawasan industri, pelabuhan, dan jaringan energi yang akan menghubungkan berbagai wilayah di Sultra.

2. Konektivitas SDA dalam Satu Kesatuan.

Fokus Utama Ruksamin-Sjafei : Mengintegrasikan pengelolaan SDA agar berdampak optimal bagi seluruh daerah.

Analisis Ruksamin-Sjafei : Konektivitas ini akan menciptakan rantai nilai yang lebih kuat, misalnya dengan menghubungkan sumber bahan baku dengan industri hilir.

Saran Ruksamin-Sjafei : Perlu disampaikan secara spesifik bagaimana konektivitas ini akan diwujudkan, misalnya melalui pembangunan jalan, jaringan energi listrik berbasis terbarukan, atau sistem logistik terintegrasi.

3. Transformasi ke Ekonomi Hijau dan Biru.

Fokus Utama Ruksamin-Sjafei : Ekonomi hijau (sustainable) dan ekonomi biru (pemanfaatan laut secara berkelanjutan) sejalan dengan SDGs 2030 dan Visi Indonesia 2045.

Analisis Ruksamin-Sjafei : Ekonomi hijau akan membantu menjaga kelestarian lingkungan, sementara ekonomi biru penting mengingat Sultra adalah wilayah kepulauan dengan potensi besar di sektor kelautan dan perikanan.

Saran Ruksamin-Sjafei : Memprioritaskan kebijakan konkret seperti pengembangan energi terbarukan (matahari, angin, air), rehabilitasi ekosistem laut, dan pelatihan masyarakat dalam pengelolaan SDA yang ramah lingkungan.

4. Penegakan Hukum dan Perlindungan Hak Masyarakat.

Fokus Utama Ruksamin-Sjafei : Meningkatkan penegakan hukum untuk meminimalkan konflik sosial, ancaman kesehatan, dan kerusakan lingkungan.

Analisis Ruksamin-Sjafei : Penegakan hukum yang tegas sangat penting untuk mencegah penyalahgunaan kewenangan, konflik lahan, dan perusakan lingkungan akibat investasi besar-besaran.

Saran Ruksamin-Sjafei : Perlu dijelaskan mekanisme koordinasi pentahelix (pemerintah, akademisi, bisnis, komunitas, dan media) dalam memastikan transparansi dan perlindungan hak masyarakat.

5. Pendekatan Pentahelix untuk Pembangunan Sultra.

Fokus Utama Ruksamin-Sjafei : Kolaborasi lintas sektor untuk memastikan pembangunan inklusif dan berkeadilan.

Analisis Ruksamin-Sjafei : Pendekatan ini penting untuk menjamin pembangunan yang tidak hanya melibatkan pemerintah dan swasta, tetapi juga masyarakat lokal.

Saran Ruksamin-Sjafei : Pastikan komunikasi efektif dengan masyarakat adat dan lokal, sehingga mereka menjadi bagian dari solusi, bukan korban dari pembangunan.

Kesimpulan Ruksamin-Sjafei :

Visi “Sultra sebagai Pusat Energi Dunia” merupakan langkah Konkret yang dapat membawa Sultra menuju pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.

A. Telah dirancang secara serius dan hati-hati rencana konkrit dan roadmap implementasi visi misi Harus Selaras.

B. Harus Selaras telah menekankan manfaat nyata bagi masyarakat lokal, seperti peningkatan lapangan kerja dan kesejahteraan.

C. Menguatkan komitmen terhadap keberlanjutan lingkungan dan transparansi hukum.

D. Ruksamin-Sjafei berharap Sikap Publik yang Cerdas!. Masyarakat diajak menilai kandidat berdasarkan rekam jejak dan kompetensi mereka dalam menjawab tantangan Sultra, bukan retorika belaka. (**)


Laporan : Syaifuddin

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Hubungi Admin!