Konawe Utara, Rakyatpostonline.com – Lebih seminggu lamanya, sebagian wilayah Kabupaten Konawe Utara (Konut) dilanda bencana banjir, akibat intensitas hujan yang begitu tinggi.
Salah satu wilayah yang terkena bencana banjir yakni Desa Samandete, Kecamatan Asera. Di titik inilah pengguna jalan harus menggunakan jasa penyeberangan pincara jika hendak melintas.
Air yang menenggelamkan jalan poros di Desa Samandete tak main-main, tingginya bahkan mencapai dua meter, olehnya itu pincara menjadi satu-satunya solusi, baik bagi pengguna kendaraan roda dua maupun mobil.
Harga jasanya relatif mahal, Rp500.000 bagi satu unit mobil dan Rp50.000 untuk satu unit motor. Namun ini sebanding dengan jasa yang diberikan, dimana pincara harus melintasi genangan air sejauh ratusan meter.
Kepala Desa (Kades) Samandete, Idrus, tak pernah berhenti mengawasi wilayahnya sejak terkena bencana banjir, termasuk di jalan poros dengan jasa penyeberangan pincara.
Sejak seminggu terakhir, Idrus bahkan rela mulai pagi hingga malam hari, mengawasi masyarakat sebagai pemberi jasa, serta kenyamanan pengguna jalan yang melintasi wilayahnya. Ia bahkan memilih makan di pinggir jalan dari pada di kediamannya.
Idrus kepada awak media, Minggu malam (12/5/2024), mengungkapkan bahwa dirinya bertanggung jawab terhadap kondisi keamanan, serta kenyamanan masyarakat bersama pengguna jalan wilayahnya selama 24 jam.
“Insyaallah mulai dari pak bupati hingga Kades, bukan hanya teori tetapi dalam kepemimpinan itu harus disertai dengan tindakan nyata,” ujarnya.
Menurutnya, pemimpin wajib mendahulukan kepentingan publik dibanding pribadi, sehingga dengan adanya banjir ini, dirinya lebih memilih menghabiskan waktu di jalan daripada berdiam diri di rumah.
“Saya pribadi selalu berdoa, semoga banjir ini segera reda, baik di Samandete maupun di seluruh wilayah Konawe Utara,” tutup Idrus. (**)
Laporan: Syaifuddin