Gaji Kecil Resiko Besar, Team TRC BPBD Konut Perlu Perhatian

Alsauf anggota Team Reaksi Cepat (TRC) BPBD Konut. (*Rul/RP).

[responsivevoice_button voice=”Indonesian Female” buttontext=”Baca Teks Berita“]

Konawe Utara, Rakyatpostonline.com – Hampir setiap manusia tentu mengiginkan gaji yang besar dari pekerjaannya. Namun sayang, tidak semua jenis pekerjaan dapat memberikan gaji yang besar meski sudah bekerja sekuat tenaga.

Seperti halnya yang dialami 10 orang Tenaga honorer Pegawai Tidak Tetap (PTT) sebagai Team Reaksi Cepat (TRC) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Konawe Utara (Konut) tak hanya sigap di darat, penyelamatan di air pun siap dilakukan jika suatu waktu dibutuhkan.

Salah seorang tenaga TRC BPBD Konut, Alsauf mengatakan, walau tugasnya agak berat tapi bila mampu bersyukur, tugas itu pasti akan ringan untuk diselesaikan. Daripada mengeluh karena nominal gaji, lebih baik selalu hadirkan rasa syukur dalam hati karena ada banyak orang yang diluar sana belum mendapatkan pekerjaan.

“Gaji kami Rp250 Ribu perbulannya. Tidak sedikit orang diluar sana yang sama sekali tidak punya pekerjaan. Setiap harinya mereka hanya menganggur tanpa tahu mau bekerja apa. Saya sebagai Team TRC BPBD Konut tetap mensyukuri dengan mengandalkan gaji terbilang minim,” Paparnya. Selasa, (29/03/2022).

Meski gaji Rp250 Ribu per bulan, melihat kesigapan tim gabungan menyelamatkan seorang korban yang berada di air, baik evakuasi ke darat untuk dilakukan penanganan lebih lanjut. Bahkan beberapa hari lalu, TRC BPBD Konut sigap mencari korban tenggelam tanpa mengenal lelah seharian mencari korban tenggelam saat ini berlangsung pencarian di sungai lasolo.

Ayah dua orang anak ini, tak pernah mengenal lelah selalu mengedepankan Protap Penanggulangan Bencana Alam, siaga banjir dan angin puting beliung. Lelaki barumur 40 tahun itu, merupakan pegawai honorer BPBD Konut yang telah bertugas sejak 2014 lalu hingga saat ini.

Nilai itu, tentu sangat jauh dari resiko pekerjaan yang harus dihadapinya dilapangan sebagai tim Unit Reaksi Cepat BPBD Konut saat turun menyelamatkan masyarakat yang tertimpa bencana.

Meski demikian, dirinya yang hidup terbatas dan jauh dari kesejateraan berharap adanya perhatian dari pemerintah untuk memperhatikan nasib tenaga honorer, terlebih yang menangani bencana.

“Sudah tidak bisa kita cari penghasilan tambahan lain pak. Karena kami fokus dipenanganan bencana. Mau malam, subuh, siang sore tidak kenal waktu. Kami terus berharap pak, dari pemerintah melalui BPBD bisa memperhatikan hidup kami. Kasian kami, ada anak dan istri yang harus kami tanggung, sementara gaji cuma Rp 250 perbulan,” Pungkasnya. (**)


 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *