[responsivevoice_button voice=”Indonesian Female” buttontext=”Baca Teks Berita”]
Kendari, Rakyatpostonline.com – Sebanyak 146 orang Tenaga Kerja Asing (TKA) asal China, kini dijadwalkan akan tiba di Kota Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra) pada 23 Juni 2020. Kedatangan TKA asal tiongkok ini, merupakan gelombang pertama dari total 500 TKA, akan bekerja di perusahaan tambang PT. Virtue Dragon Nickel Industri (VDNI) dan PT. Obsidian Stainless Steel (OSS) di kawasan industri, Kecamatan Morosi.
Menyikapi hal tersebut, Ketua Umum lembaga Aliansi Pemuda dan Pelajar Sulawesi Tenggara (Lembaga AP2 SULTRA) Roman, S.Pd, mengecam sikap Gubernur Sulawesi Tenggara, ia menilai kebijakan gubernur, Ali Mazi, sudah membohongi masyarakat dengan kicauannya menolak kedatangan 500 TKA Asal tiongkok. Kamis, (18/06/2020).
“Kami masyarakat sulawesi tenggara, mengingat pada Kamis, 30 April 2020, Gubernur Sultra Sempat Konfrensi Pers, menolak kedatangan 500 TKA China. Masyarakat saat ini sedang berjuang memutus mata rantai penyebaran Covid 19. Ali Mazi, malah mengizinkan 500 TKA Masuk di Bumi Anoa. Perlu saya tegaskan, bahwa wabah Covid 19 ini kita ketahui dari Negeri tirai bambu asal 500 TKA yang akan masuk di Bumi Anoa,” Ungkap, Roman.
Kalau hal ini tetap dipaksakan, lanjut, Roman, maka tidak menutup kemungkinan 500 TKA ini akan menjadi sumber pintu masuk penularan Covid 19 di daerah yang kita cintai ini. “Kami secara kelembagaan menolak keras kedatangan 500 TKA asal China dan akan membangun konsolidasi untuk memboikot Bandara Halu Oleo,” Paparnya.
Ditempat terpisah, Dewan Pembina/Pendiri Lembaga AP2 SULTRA, La Ode Hasanuddin Kansi, mengutarakan, bahwa dirinya akan menyediakan atau membayarkan fasilitas demonstrasi, dan menantang, Abdurrahman Saleh, Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) untuk memimpin demo yang sudah diagendakan menolak kedatangan 500 TKA asal china gelombang pertama. Hasan, menambahkan, ketua DPRD Sultra sudah berjanji pada rakyat.
“Rakyat Sultra akan memimpin demo, jika 500 TKA asal China dipaksakan masuk. Saya juga merindukan suara lantang dari mantan aktivis (H. Abdurrahman Saleh red), yang hari ini sudah duduk di kursi empuk. Jika Ketua DPRD Sultra tidak membuktikan pernyataanya pada media, 30 April 2020 maka saya yang akan pimpin demo dan bukan lagi 500 TKA Asal china yang akan kami tolak. Akan tetapi, kami akan menolak Ketua DPRD Sultra untuk memimpin lembaga legislative. Sebab, komitmen wakil rakyat saat ini, sudah membohongi kami, sebagai rakyat dan sama halnya apa yang telah dilakukan oleh gubernur sultra saat ini,” Pungkas, La Ode Hasanuddin Kansi.*
Laporan : Rian Samrin
Editor : M. Sahrul