Kepala Desa Uelawa Tegaskan BLT Dana Desa Berupa Tunai Bukan Non Tunai

PENYERAHAN BLT DD - Kepala Desa Uelawa, bersama bhabinkamtibmas, Made Arka, personel Polsek Anggata dan Babinsah, Lahelo, Personel Koramil 15/1417 Landono menyerahkan BLT Dana Desa ke 66 Kepala Keluarga. (Dedi/Rakyatpostonline.com)

[responsivevoice_button voice=”Indonesian Female” buttontext=”Baca Teks Berita“]
Konawe Selatan, Rakyatpostonline.com – Saat ini pemerintahan desa telah membatu untuk memberikan Bantuan Langsung Tunai (BLT) kepada masyarakat miskin di Desa Uelawa, Kecamatan Benua, Konawe Selatan (Konsel) saat masa pandemi Virus corona (Covid-19), menegaskan bukan berbentuk barang ataupun sembako, BLT Dana Desa diberikan dalam bentuk uang tunai.

Kepala Desa Uelawa, bersama bhabinkamtibmas, Made Arka, personel Polsek Anggata dan Babinsah, Lahelo, Personel Koramil 15/1417 Landono serta perangkat desa, melaksanakan imbauan kepada warga yang ke pasar dan pedagang pasar yang berjualan di Desa Uelawa, Kecamatan Benua, untuk selalu mengedepankan arahan pemerintah.

H. Supardi, Kepala Desa Uelawa, mengatakan saat ini tengah melakukan penyaluran BLT Dana Desa sebesar Rp 600.000 per keluarga kepada 66 KK, untuk bulan pertama, maka pembayaran dilaksanakan secara tunai.

“Ada salah satu Warganya iya bertanya kepada kepala desa. Iya bertanya, apakah boleh BLT Dana Desa diberikan dalam bentuk sembako? Jawabannya tidak boleh, harus berupa uang,” ujar kepala Desa, Uelawe, H. Supardi, Jum’at, (15/5/2020).

Pihaknya menjelaskan, BLT Dana Desa diberikan kepada warga miskin di desanya yang belum mendapatkan program bantuan pemerintah, seperti Program Keluarga Harapan (PKH), Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT), dan kartu pra kerja. Menurutnya, BLT Dana Desa diberikan dalam rangka untuk membantu masyarakat yang terdampak secara ekonomi akibat Covid 19.

“Kondisi Covid-19 ini bisa menimbulkan orang mendadak miskin, bisa jadi. Kemarin-kemarin nggak miskin, sekarang miskin. Ya gimana, sumber penghasilannya hilang. Dulu berpenghasilan, sekarang penghasilannya hilang, sementara tidak punya aset,” terang, H. Supardi.

Untuk diketahui, BLT Dana Desa diberikan kepada penerima sebesar Rp 600 ribu per bulan, selama tiga bulan berturut-turut sehingga total BLT Dana Desa yang akan diberikan selama tiga bulan berjumlah Rp 1,8 Juta.

“Mereka yang sakit seperti demam, batuk dan pilek, kami minta untuk tidak ke pembagian BLT, yang sakit harus ke Faskes (Fasilitas Kesehatan) untuk memeriksakan diri,” Paparnya.

Pihaknya akan terus gencar melakukan edukasi kepada masarakat di desa kami agar membantu dalam upaya pencegahan penyebaran Covid-19, ”Bersama-sama mencegah penularan Covid-19. Dengan kebersamaan dan kegotong royongan semua pihak, pasti akan sangat membantu dalam upaya pencegahan Covid-19 di lingkungan kami,” Tutupnya. (B)

Laporan: Dedi Wardani
Editor: M. Sahrul

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *