[responsivevoice_button voice=”Indonesian Male” buttontext=”Klick Bacakan Berita“]
Konawe, Rakyatpostonline.com – Untuk meningkatkan ekonomi masyarakat Desa Momea, Kecamatan Tongauna, Kabupaten Konawe, Dalam membangun kandang sapi yang telah terealisasi di RKPDes tahun 2019 Tahap ketiga sesuai dengan komitmen di inovasi bursa Desa, Jum’at (31/1/2020).
Untuk pembelian sapi dikatakan Jumar, menggunakan dana desa tahap ketiga tahun 2019. Sepakat memanfaatkan dana pemberdayaan ekonomi sebesar Rp. 207.745.000, (Dua Ratus Tujuh juta Tujuh Ratus Empat Puluh Lima Ribu Rupiah) untuk program dimanfaatkan membeli sapi bibit, perkembangan ternak sapi yang sangat digandrungi para kelompok peternak di daerah itu.
“Semoga dengan pembangunan Rens dan bibit perternakan sapi ini bisa meningkatkan ekonomi masyarakat Momea, dan bisa mengembangkan pemberdayaan peternakan, untuk pemeliharaannya kita libatkan masyarakat yang belum mendapatkan pekerjaan dan ahli dibidang peternakan, semoga peternakan ini bisa berkembang biak dan berkembang sebagaimana mestinya yang kita harapkan,”Ungkapnya.
Ditambahkan Jumar, pembangunan kandang perternakan sapi ini bertujuan untuk meningkatkan ekonomi masyarakat Momea. Sebab potensi desa momea sangat pas dalam hal peternakan, lahan dan kondisi geografis desa berbentang lahan yang cukup produktif.
“Luas areal kandanisasi (Rens sapi) seluas 4,5 Hektar yang sudah di pagar keliling di sertai kawat berduri, areal pakannya juga kami prioritaskan, bahkan konsep ini kami akan membuat areal pakan khusus, dengan cara menanamkan bibit pakan bersama kelompok ternak dan masyarakat, agar ketika pakan stok sudah mengurang, ada cadangan yang masih tersisa dan tak akan habis,” Jelas Jumar Lakarama, saat berada di areal rens ternak sapi bersama media ini, saat memaparkan konsepnya.
Dana pemberdayaan yang diperuntukan untuk perkembangan ternak sapi, serta dilaksanakan secara bergulir diantara masyarakat momea. Kelompok Medodo, salah satu penggerak peternakan sapi di desa momea, pihaknya memberikan konsep tata cara beternak yang berkesinambungan, agar dapat dirasakan secara merata kepada masyarakat.
“Saat ini kita adakan bibit sapi sebanyak 10 ekor beserta pembangunan Rens sapinya seluas 4,5 Hektar, diantaranya yaitu sembilan betina dan satu jantan, untuk memudahkan proses perkembangan ternak, kita berikan masyarakat untuk di pelihara, ketika sudah mempunyai anak sapi, masyarakatlah yang ambil dan induknya di kembalikan oleh pemdes, dan pemdes berikan kepada masyarakat yang belum mendapatkan. Kami memberikan konsep ini di desa momea, tujuannya adalah agar ternak tidak berkeliaran dan tidak menjadi hama di lingkungan pemukiman masyarakat, ” Jelasnya.
Pembuatan kandang sapi posisi yang satu baris sejajar atau dua baris yang berhadapan, bisa juga berlawanan atau dengan posisi mengelilingi kandang saling berhadapan serta berlawanan. Hal ini tergantung dari jumlah sapi yang ingin dikembangbiakkan. Selain itu, jumar menerangkan perlu untuk memberikan lubang ventilasi yang berguna agar cahaya matahari bisa masuk, dan kandang tidak lembab.
“Untuk meningkatkan kualitas pakan sapi, kita akan berikan juga rumput gajah atau setaria kolonjono. Tak lupa juga untuk memberikan zat vitamin, mineral dan protein tambahan pada sapi untuk menjaga daya tahan tubuh dan mencegah berbagai penyakit, untuk menjaga kekebalan tubuh sapi,” Jelas Jumar Lakarama.
Kandang harus dibersihkan setiap hari supaya tetap kering dan bersih guna menghindari berbagai virus dan penyakit yang menyerang tubuh sapi. Jangan sampai kandang terkena cipratan air hujan. Karena hal itu dapat membuat kandang sapi lembab, bau, dan mudah menjadi sarang bakteri, virus, kuman penyakit. **
(Rakyatpostonline.com/ M. Sahrul)